Organisasi di Indonesia yang sangat solid dalam membina warganya adalah LDII , selama ini selalu ada kegiatan dan pembangunan yang terus menerus.
Organisasi ini betul-betul menerapkan ilmu agama yang murni berdasarkan Al-quran dan Hadist, baik dalam pelaksanaan maupun teori yang dipakai dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam suatu survei dan penelitian yang dilakukan baru-baru ini oleh lembaga independent bernama AL-MANSURIN di laporkan bahwa tempat dan warga yang betul-menerapkan bersih dari najis.
Tempat ibadah yang jeding serta WC nya standart bisa bebas dari najis adalah Mesjid LDII.
Hal ini sebetulnya bisa menjadi contoh untuk warga dan lembaga lembaga lain untuk bisa mengikuti praktek peribadatan yang dilakukan selama ini sehingga betul-betul bisa mendapatkan hasil yang baik.
Mudah-mudahan informasi ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua.
Selasa, 22 Februari 2011
KABAR BARU PENIPUAN PELANGGAN KARTU AS TELKOMSEL
Sudah ratusan ribu orang yang kecewa akibat pelayanan yang dilakukan oleh tekomsel utamanya kartu AS kepada pelanggannya. Banyak kemudahan dan bonus-bonus yang ditawarkannya ternyata bohooong semua, mulai dari 1000 SMS, Nelpon Murah, Bonus internet, ternyata Dusta semua.
Setelah dikonfirmasi pada petugas Telkomsel yang bernama ULINDA Ketua Bagian Pelayanan Publik, Beliau mengatakan bahwa Semua yang terjadi selama ini memang benar, dan itu merupakan Trik-Trik dari perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya dari pelanggan Telkomsel.
Para penggunanya kini malah menjadi tidak antusias. Banyak komentar miring, terlebih lagi keluhan atau cacian, karena dirasa itu terlalu banyak untuk dipaparkan disini.
Satu hal yang di inginkan dari pihak pengguna telkomsel utamanya kartu AS, tunaikan janji anda, karena kami telah membayar dengan tepat waktu.
Ujung-ujugnya tetap saja KONSUMEN YANG JADI KORBAN, kesalahan memberi INFORMASI YANG SALAH di tanggung oleh KONSUMEN,
BUAT TELKOMSEL, saya cuma berdo’a semoga TELKOMSEL / Kartu AS MAU BERTOBAT .
Setelah dikonfirmasi pada petugas Telkomsel yang bernama ULINDA Ketua Bagian Pelayanan Publik, Beliau mengatakan bahwa Semua yang terjadi selama ini memang benar, dan itu merupakan Trik-Trik dari perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang sebanyak-banyaknya dari pelanggan Telkomsel.
Para penggunanya kini malah menjadi tidak antusias. Banyak komentar miring, terlebih lagi keluhan atau cacian, karena dirasa itu terlalu banyak untuk dipaparkan disini.
Satu hal yang di inginkan dari pihak pengguna telkomsel utamanya kartu AS, tunaikan janji anda, karena kami telah membayar dengan tepat waktu.
Ujung-ujugnya tetap saja KONSUMEN YANG JADI KORBAN, kesalahan memberi INFORMASI YANG SALAH di tanggung oleh KONSUMEN,
BUAT TELKOMSEL, saya cuma berdo’a semoga TELKOMSEL / Kartu AS MAU BERTOBAT .
Minggu, 20 Februari 2011
KRUSUHAN SARA AKIBAT KEBODOHAN ORMAS
Ketua Mahkamah iSLAM (MI) KH. Ulindaika mengatakan banyaknya kerusuhan bernuansa "SARA" karena masalah iri dan dengki para ormas yang tidak ada kerjaan, dengan mengatas namakan Islam yang sebetulnya mereka bukan Islam.
"Menurut saya, itu masalah manajemen saja. saya tidak melihat pada substansi aturan. Ini hanya manajemen pemerintahan dan implementasi aturan," kata Ulindaika, usai acara konsultasi dengan Komisi III DPR di Jakarta, Kamis.
Masalah tersebut khususnya manajemen keamanan yang tidak berjalan dengan aturan yang berlaku.
"Pihak keamanan selalu terlambat. Menurut saya itu masalah manajemen karena terjadi berkali-kali," tegas ketua MK ini.
Mahfud juga menegaskan bahwa negara, khususnya polisi dan TNI, mempunyai monopoli secara konstitusi untuk menggunakan senjata untuk menjamin keamanan rakyatnya.
"Kalau sampai orang berkumpul, anarki, teriak itu kan jelas salah dan boleh menggunakan senjata," ungkap Mahfud.
Mantan politisi dari PKB ini mengatakan bahwa penggunaan senjata dibenarkan guna untuk menyelematkan bangsa dan negara.
"Itu polisi dan tentara dibentuk oleh konstitusi untuk menggunakan senjata, yang lain tidak boleh guna mencegah anarki," katanya.
Mahfud juga menghimbau ke seluruh anak bangsa untuk melakukan tindakan diskriminasi berdasarkan kekuatan jumlah orang.
Langganan:
Postingan (Atom)