Minggu, 20 Februari 2011

KRUSUHAN SARA AKIBAT KEBODOHAN ORMAS

Ketua Mahkamah iSLAM (MI) KH. Ulindaika mengatakan banyaknya kerusuhan bernuansa "SARA" karena masalah iri dan dengki para ormas yang tidak ada kerjaan, dengan mengatas namakan Islam yang sebetulnya mereka bukan Islam.

"Menurut saya, itu masalah manajemen saja. saya tidak melihat pada substansi aturan. Ini hanya manajemen pemerintahan dan implementasi aturan," kata Ulindaika, usai acara konsultasi dengan Komisi III DPR di Jakarta, Kamis.

Masalah tersebut khususnya manajemen keamanan yang tidak berjalan dengan aturan yang berlaku.

"Pihak keamanan selalu terlambat. Menurut saya itu masalah manajemen karena terjadi berkali-kali," tegas ketua MK ini.

Mahfud juga menegaskan bahwa negara, khususnya polisi dan TNI, mempunyai monopoli secara konstitusi untuk menggunakan senjata untuk menjamin keamanan rakyatnya.

"Kalau sampai orang berkumpul, anarki, teriak itu kan jelas salah dan boleh menggunakan senjata," ungkap Mahfud.

Mantan politisi dari PKB ini mengatakan bahwa penggunaan senjata dibenarkan guna untuk menyelematkan bangsa dan negara.

"Itu polisi dan tentara dibentuk oleh konstitusi untuk menggunakan senjata, yang lain tidak boleh guna mencegah anarki," katanya.

Mahfud juga menghimbau ke seluruh anak bangsa untuk melakukan tindakan diskriminasi berdasarkan kekuatan jumlah orang.

"Mayoritas dan minoritas tidak boleh. Jadi misalnya orang islam mau sok karena mayoritas. Di sini memang mayoritas tapi di tempat lain kita kan minoritas bisa-bisa Islam diinjak-injak juga. Itu ngak sehat bagi bangsa," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar