Fenomena sekarang ini, sering terjadi bentrok antara mahasiswa dan polisi. Yang sebetulnya hal ini tidak perlu terjadi, karena sebetulnya itu merupakan masalah yang sangat sepele.
Mahasiswa terkadang tidak melihat sesuatu itu secara lengkap, artinya tidak meneliti atau berpikir jauh kedepan. Apasih akar masalah nya.
Jangan karena kata Solidaritas, menegakkan supremasi hukum, kita merusak tatanan kehidupan, menggangu orang beraktifitas dan berusaha untuk anak istrinya.
APA SEBETULNYA YANG DICARI MAHASISWA? Unjuk rasa rusuh, brutal/anarkis, bentrok, lempar batu, membuat macet jalan, seperti itu cara – cara orang yang berotak jongkok, kurang kerjaan, minim cara pemikiran, mahasiswa yang miskin ide maupun modal, waktunya ibadah tidak diperhatikan, tidak mengedepankan musyawarah dan mufakat serta mengesampingkan rasa sabar yang di contohkan oleh pendahulunya.
Coba lihat orang-orang sukses, seperti orang china mereka tidak mau ikut-ikut demo, ngapain, apa yang di dapat? Habis demo terus diangkat PNS, ditunjuk jadi penasehat presiden, bayar SPP gratis, Nilai A semua , Enggak . Malah rugi waktu, biaya, dosa karena berbuat jelek dengan memaki, melempar batu pada orang lain, menghambat perjalanan orang, merusak fasilitas umum, membuat kotor jalanan, lupa waktunya ibadah, SEPERTINYA BUKAN CARANYA ORANG YANG BIJAK.
Kalau memang harus demo, gunakan cara yang sopan, tertib. GUNAKANLAH MANAJEMEN DEMO. Cari ketua bem yang pinter, pandai, berwibaya, berahlak, pandai diplomasi dan berpendapat, bermodal.
Semua Persoalan ada jalan keluar, dan sudah ada penanggung jawabnya.
Lebih baik kita protes dengan mengundang orang-orang yang bermasalah, kita adu argument, adu pendapat, adu komitmen, beberkan fakta sesungguhnya, dengan mendatangkan para pakar dan menayangkan acara tersebut.
Jangan karena kepentingan satu orang, kita sebagai mahasiswa ikut ribut yang tidak jelas ujungnya.
GUNAKAN KEKUATAN PIKIR KITA HAI MAHASISWA, UNTUK MERUBAH KE ARAH KEBAIKAN, BUKAN MENGGUNAKAN KEKUATAN OTOT KITA UNTUK PAMER KEPADA PENDUDUK BUMI INI, KARENA KITA SAMA, BAGIAN REPUBLIK INDONESIA.
Kata orang bijak.
Ingat hukum karma juga berlaku.
Barang siapa menanam dia yang akan menuainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar